RSS FEED

Berumah Tangga dengan Gaji Rp3,5 Juta

Bagi temen-temen yang udah memiliki rencana untuk berumah tangga, tapi dengan penghasilan pas-pasan, mungkin postingan yang saya sadur dari rubrik tanya jawab ini dapat membantu..
Semoga bermanfaat!

Salam sejahtera. Saya adalah seorang karyawan dengan gaji Rp3,5 juta sebulan. Pertanyaan saya, cukupkah saya berumah tangga dengan pendapatan seperti ini? Terima kasih untuk sarannya.

Jawaban :


 
Selamat kalau Bapak merencanakan menikah, itu niat yang mulia. Menurut hemat kami nilai uang dan pola hidup itu relatif, apalagi kalau kita membandingkan biaya hidup di pedesaan atau kota kecil dengan kota besar.

Karenanya, tanpa mengetahui secara rinci posisi anggaran Bapak saat ini dan calon istri, kami mengajukan usulan anggaran Bapak dan keluarga nantinya:




Alokasi

Rasio KC123

Usulan Rasio

Suami Bekerja

Suami-Istri Bekerja


Rp3.500.000,- Rp7.000.000,

Sharing

2-15%

2,5%

Rp 87.500,-

Rp 175.000,-

Savings

10-30%

27,5%

Rp 962.500,-

Rp 1.925.000,-

Spending

45-55%

55%

Rp 1.925.000,-

Rp 3.850.000,-

Borrowing

0-35%

15%

Rp 525.000,-

Rp 1.050.000,-


Berbagi (sharing) jangan dilupakan, Pak, disini kami usulkan 2,5 persen dari pendapatan bulanan. Kemudian ingat untuk menabung atau berinvestasi (savings), sekira 27,5 persen dari pendapatan bulanan.

Jika telah menghitung kebutuhan dana darurat dan menemukan pilihan asuransi jiwa, porsinya dapat diambil dari tabungan, sehingga komposisinya menjadi tabungan, investasi dana darurat, dan cicilan polis asuransi jiwa.

Kemudian alokasikan pendapatan bulanan maksimal 55 persen untuk pengeluaran (spending), baik pribadi, transportasi, rumah tangga dan anak (kelak ketika sudah berumah tangga). Adapun pinjaman (borrowing) yang kami anjurkan disini yang sifatnya produktif, mulai dari KPR (kredit pemilikan rumah) ataupun kendaraan yang sifatnya menunjang mencari nafkah atau kerjaan sampingan.

Fase hidup orang pada umumnya adalah lahir, lulus sekolah dan bekerja, menikah dan kemudian punya anak, pensiun dan akhirnya meninggal. Ingatlah, kalau Bapak dan pasangan perlu membiasakan diri dulu dengan anggaran yang disepakati sebelumnya. Setelah mampu membiasakan diri berdisiplin, baru kemudian bisa melanjutkan ke tahap perencanaan keuangan, disesuaikan dengan fase hidup tersebut.

Selamat mencoba, semoga sukses dan selamat menempuh hidup baru!

Manuel Pakpahan, CFP®
Perencana Keuangan Independen
CEO KeluargaCerdas123.com

0 komentar:

Posting Komentar

Return top