RSS FEED

Tidak Ada Bus Sekolah? Ya, Naik Flying-Fox

Bogota | Thursday, 25/03/2010 07:10 WIB | Oleh: Bagas Mahardika
Ilustrasi inspirasi
Daisy Mora(9) dan adiknya yang menumpang di tas goni, meluncur di kawat baja untuk sampai ke sekolah. (Foto:Christ Otto/CCTV) 
 
 
Bermain flying-fox begitu digemari anak-anak di kota besar. Tetapi, anak-anak di Kolombia menggunakannya saban hari sebagai sarana transportasi pulang-pergi ke sekolah.
Seperti yang dilakukan oleh Daisy Mora (9), yang bersiap untuk 'melemparkan diri' ke jurang, pada
ketinggian lebih dari 400 meter di atas gemuruh sungai Rio Negro di Kolombia.
Sebelum itu, ia mengaitkan tubuhnya pada sistem katrol tua dan berkarat yang menempel di kabel baja sejauh hampir seribu meter. Setelah itu, hup! Ia meluncur pada kecepatan 40 mil per jam (17,8 meter per detik) menuju desa seberang.
Sebuah perjalanan yang memicu vertigo dan dekat dengan maut, namun harus dilakoni setiap hari untuk sampai ke sekolah.
Sarana satu-satunya
Bagi sejumlah keluarga yang tinggal di daerah itu, 40 mil sebelah tenggara Bogota, 12 kabel baja yang menghubungkan satu sisi lembah ke lembah yang lain adalah satu-satunya akses ke dunia luar.
Penjelajah Jerman Alexander von Humboldt adalah orang Barat pertama yang mengamati sistem tali temali yang tidak biasa itu pada 1804.
Mulanya dibuat dari tali rami. Kabel baja digunakan belakangan, ketika hutan hujan alam itu mulai dirambah pendatang ilegal untuk menebang kayu di sekitarnya. Setelah itu, penduduk desa beralih ke pertanian dan memelihara ternak.

Hingga hari ini, transportasi kabel baja masih satu-satunya moda yang tersedia bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil itu.
Para petani menggunakannya untuk mengangkut hasil bumi  ke kota terdekat. Sementara anak-anak seperti Daisy dan adiknya Jamid (5) menggunakannya untuk pergi ke sekolah.
Jamid sebenarnya masih terlalu kecil untuk meluncur dengan aman di kabel baja seorang sendiri. Alhasil, Daisy harus membawa adiknya dalam karung goni, dan mengendalikan kecepatan mereka dengan garpu kayu.
Fotografer dan penulis Christoph Otto, yang mengambil foto menakjubkan ini, harus 'menggantung' dirinya di atas lembah pada salah satu kabel untuk memotret perjalanan orang-orang yang luar biasa ini.

source: nonblok.com

0 komentar:

Posting Komentar

Return top